
Sekitar 30 unit mobil Satpol PP dan dua unit truk trailer yang mengangkut alat berat becho, serta satu mobil water cannon, dibakar massa.
Massa juga membakar belasan sepeda motor yang diparkir di depan areal terminal peti kemas Koja
Pegawai terminal peti kemas, Koja, Jakarta Utara, Ahmad, menyatakan, massa juga menjarah barang-barang elektronik milik terminal. Kendaraan operasional perusahaan juga tidak luput dari amukan massa.
Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, menderita kerugian setidaknya belasan Miliar rupiah
Tercatat kurang lebih 107 orang terluka, 7 orang kritis bahkan dikhabarkan 3 orang meninggal dunia
Itulah berita-berita yang dilansir oleh berbagai mass-media terkait bentrokan yang terjadi di makam Mbah Priok (Tragedi Koja) sore kemarin, rabu, 14 April 2010. Tentunya berita tersebut patut dipertanyakan kembali kebenarannya, tetapi Astagfirullah hal’adzim ! beginikah perilaku kita selaku bangsa berNegara dan umat berAgama …. ? Pertanyaan tersebut tentu terbersit dibenak pemikiran kita semua.
Takbir kembali di-”TERIAK”-kan dalam “perseteruan” antara aparat yang meNGAKU pemerintah dengan warga yang meNGAKU berkepentingan atas lokasi yang di-klaim-nya, dan kedua belah pihak yang meNGAKU umat beragama (Islam).
No comments:
Post a Comment